Strategi Impor Beras Indonesia: Menyiasati Penurunan Produksi dan Kemandirian Pangan

Estimated read time 2 min read

Jempolmu – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengimpor 1 juta ton beras dari India pada tahun depan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap proyeksi penurunan produksi beras nasional yang diperkirakan mencapai 2,43 persen, dengan total produksi diperkirakan hanya 30,34 juta metrik ton. Penurunan ini disebabkan oleh keterlambatan musim tanam dan panen akibat kemarau panjang yang melanda selama tahun 2023, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) awal bulan ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami lonjakan signifikan dalam impor beras, dengan total mencapai lebih dari 3 juta metrik ton setiap tahunnya. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan impor beras mencapai 3,6 juta ton. Selain itu, Indonesia berencana untuk membuka lahan sawah baru seluas antara 750.000 hingga 1 juta hektare pada tahun 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk mencapai kemandirian pangan yang digariskan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Berdasarkan data dari BPS, Indonesia masih melakukan impor beras dalam jumlah yang cukup besar hingga tahun ini. Dari Januari hingga Agustus 2024, total impor beras Indonesia tercatat mencapai 3,05 juta ton. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa nilai total impor beras tersebut mencapai sekitar US$1,91 miliar. “Impor beras dari Januari hingga Agustus 2024 tercatat sebanyak 3,05 juta ton, senilai US$1,91 miliar, yang berkontribusi sebesar 1,05 persen dari total nilai impor non-migas Indonesia,” jelas Pudji dalam konferensi pers yang diadakan pada Selasa, 17 September 2024.

Sementara itu, untuk bulan Agustus 2024, impor beras tercatat sebanyak 202,66 ribu ton. Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2024 yang mencapai 208,80 ribu ton. Selain itu, dibandingkan dengan Agustus 2023, di mana impor beras tercatat sebanyak 259,17 ribu ton, terjadi penurunan sebesar 21,81 persen pada bulan lalu.

Indonesia mengimpor beras dari beberapa negara, dengan tiga negara utama sebagai penyedia beras adalah Thailand, Vietnam, dan Pakistan. Dari Thailand, Indonesia mengimpor 1,13 juta ton beras senilai USD734,78 juta. Dari Vietnam, jumlah impor mencapai 870 ribu ton dengan nilai USD542,86 juta, sedangkan dari Pakistan, Indonesia mengimpor 460 ribu ton beras dengan nilai USD290,56 juta.

Melihat kondisi ini, langkah Indonesia untuk melakukan impor beras dari India menjadi penting dalam menjaga ketersediaan pangan di dalam negeri. Dengan adanya penurunan produksi beras dan rencana untuk meningkatkan luas lahan pertanian, diharapkan langkah-langkah ini dapat mendukung upaya pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan di masa mendatang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours